1. KLASIFIKASI BATUAN KARBONAT
PENDAHULUAN
Terbentuknya Sedimen klastik melalui proses transportasi yang sangat jauh dari batuan asalnya. Endapan karbonat tidak tertransportasi kecekungan tetapi dilingkungan cekungan marin oleh proses organik ataupu anorganik. Batuan karbonat terbentuk melalui proses material penyusunnya berbea dengan batuan selisih klastik. Begitu pula mineral-mineral penyusun batuan tersebut. Batuan karbonat umumnya disusun oleh mineral kalsit, dolomit, dan aragonik.
Batuan karbonat mineral yamg lain yang menyusunnya magnesit dan siderit, penyusun mineral ini komposisi kimia sama akan tetapi mempunyai sistem kristal yantg berbeda.
KOMPONEN PENYUSUN
Penyusun utama berupa graen (allochems), mud (mikrit), dan semen kadang dijumpai material regen dan fori. Jika dibagi lagi menjadi lebih kecil komponen penyusun terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. sparny alloshemical rocks
2. micro crystallyin allochemical rocks
3. micro crystaline rocks
Sparny allochemical rocks
Proses terbentuk dengan pengendapan arus yang tinggi dengan bentuk well rounded. Terbentuk dari daerah pantai – submaren.
Tipe-tipe sparry allochemical rocks:
1. intraclast
mempunyai fragmen yang rounded lengkungan pembentukannya daerah pantai sampai laut dangkal dengan ukuran butir dari pebel-boulder.
2. pellets
mempunyai bentuk bulat sampai ellips ukuran fragmen tidak seragam dan tidak mempunyai struktur dalam. Cangkang dari hewan yang terdapat dari dasar laut yaitu gastropoda dan crustacea dengan ukuran 0,03 – 0,2 mm.
3. oolit
cangkang bagian dalam mempunyai struktur bagian dalam terdiri batuan karbonat ukuran sekitar 40mm dengan diameter 2mm.
4. fosil
Micro crystallyin allochemical rocks
Mempunyai bentuk menyerupai pasir, pengendapannya pada arus rendah. Material nya berupa material regen, seperti lempung dan pasir.
Tipe dari micro crystallyin allochemical rocks, yaitu:
1. Allochem
2. mikrit
3. Sparit
Allochem
Butirannya berupa organik dan berpori besar yang disebut denga bioplastic.
Mikrit
Dari hasil penguapan kimia, terbentuk pada dasr laut dengan arah arus rendah ukurannya 0,001-0,004mm.
Sparit
Tersusun dari kristal plastik yang berfungsi sebagai semen dengan kenampakannya yang jernih.
Micro crystaline rocks
Tersusun oleh material lempung yang terbentuk pada arus yang rendah.
BEBERAPA KLASIFIKASI YANG DIGUNAKAN DALAM BATUAN KARBONAT
Penamaan batuan karbonat pertama kali ditemukan oleh ilmuwan folk (1962). Kemudian ditemuka lagi oleh Dunham (1962). Kedua klasifikasi ini sering digunakan.
Kemudian muncul klasifikasi yang merupakan modifikasi dari klasifikasi Dunham (1962). Yaitu klasifikasi yang dikemukakan oleh Embry dan Klovan (1971), klasifikasi Folk (1962), membedakan batuan dengan berdasarkan persentase kandungan allochem, mikrit, dan sparit sedangkan klasifikasi dunham (1962), membedakan batuan dengan berdasarkan kandungan lempung dan besar butir. Klasifikasi ini dipergunakan sering dilapangan maupun pengapamatan scientifiest di laboratorium. Klasifikasi Embry dan klovan merupakam pengembangan dari klasifikasi Dunham lebih spesifik lagi yang mana membagi lagi batuan karbonat yang seluruh kompnennya disusun oleh material organik, yaitu: Bafflestone, Bindstone, Framestone, Floadstone, Rudstone.
2. KONTROL SEDIMEN PADA PEMBENTUKAN ATUAN KARBONAT
Secara umum batuan karbonat terdiri dari 2 proses yaitu: proses organik dan anorganik.
Kontrol organik
Merupakan fragmen maupun rangka organik yang berukuran besar seperti koral, Bryosua, molusca, polychaeta, juga terdiri dari organisme yang sederhana seperti foraminifera dan alga. Dilingkungan laut dalam dijumpai cangkang dari foraminifera yang hidupnya secara pelagik. Alga ataupun cephalopoda termasuk komponen batuan sedimen. Terumbu merupakan salah satu hasil contoh produksi dari karbonat. Karang akan membentuk suatu komunitas yang kompleks yang ditemukan hidup alami diwilayah air laut dangkal yang jernih bersuhu hangat. Koral merupakan hewan neurotik yang didominasi oleh kelompok filumterata yang komposisi cangkangnya CaCO¬3.
Kontrol Anorganik
Bukan berasal dari organik melainkan berupa butiran yang mengisi pori terbentuk melalui proses langsung dari penguapan air laut.
AKUMULASI KARBONAT
Terbentuknya karbonat disebabkan oleh:
• Kondisi lingkungan
Seperti tingkat salinitas air laut, adalah pada kisaran 32 – 35%
• Kedalaman air
Kedalaman air laut mempengaruhi kemampuan produksi CaCO3 erat kaitannya dengan temperatur suhu muka air laut akan semakin dingin tolereansi suhu air laut pada pertumbuhan hasil terumbu adalah 200C suhu yang paling bagus untk perkembangan karang 23-250C
• Post ransgrisi
Sea level naik maka pertumbhan terumbu karang akan terhenti.
• Iklim
Berkaitan dengan naik turunnya curah hujan jika semakin sering terjadi hujan maka salnitas air laut akan berkurang.
PLATFORM MARGIN
Merupakan tempat dari pertumbuhan karbonat secara masimum. Pertumbuhan karbonat harusnya ebih besar sdari penutunan akibat sea level.
Aspek utama yang perlu diperhatikan
• winwards margins
daerah ini yang dominan bekerja adalah gelombang dengan arus terbulin dengan energi abrasi yang tinggi transfer sedimen ini berasal dari pantai dengan model pengendapan yang dalam startigrafi adalah a-bank
• Tide dominated margins
Daerah pembentukan endapan pada flatform lebih dipengaruhi oleh air terjadinya pasang surut dimana arus pasang surut
• leeward margins
pada derah ini tranport sedimen mempunyai tipe pengendapan off bank
storm dominated sequences
keadaaan pada perairan dangkal seperti legon. Proses angin mempunyai efek penting dalam sedimentasi. Pada flatform margin pembentukan agregasi skletal yang menyusun bagian dalam lingkungan ini merupakan pengaruh dari siklus pergerakan angin. Pada daerah slope angin memindahkan sedimen pada garis pantai menuju perairan yang lebih dalam
hubungan antara lingkungan pengendapan mempelajari dengan tingkat produksi karbonat
hal ini penting untuk diketahui dalam mempelajari akhir pembentukan batuan karbonat dan sekuen geometri yang bentuknya yang merupakan akibat dari perubahan relativ sea level.
• daerah infertidal dan supratidal
endpan karbonat didominasi oleh alga biru yang membentuk stromatolit
• lagon
pembentukan karbonat sangat dipengaruhi oleh salinitas air sebab daerah lagoon adalah daerah yang tertutup, juga luas daerah lagoon.
• shelf lagoon
endapan karbonat berasal dai alga hijau foraminifera, molusca dan hewan invertebrta kecil lainnya.
• back barriet lagoon
daerahnya kecil dicirikan oleh selenitas yang tinggi endapan arbonat dibangun oleh plychaeta, molusca, foraminifera dan alga.
• back reef lagoon
selain polychaeta, molusca, foriminifera, alga pada daerah ini karbonat dibangun oleh koral, echinodermata dan alga koral.
• deeper sloppe dan basin
produksi karbona semakin berkurang kehadiran alga hampir tidak ada lagi organisme lain seperti echinodermata, dan koral masih ditemikan.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
TUGAS
PETROLOGI BAHAN KARBONAT
OLEH:
ABD. AZIS
D61100 002
MAKASSAR
2003
Tabel 1.1 Klasifikasi Batuan Karbonat menurut Dunham ,1962
Depotional teksture recogisable Depotional teksturred not regognisabl.e
Cristalin carbonate
Original komponent not bount together during depotion Original komponent were bount together during depotional
Boundstone
Containing mud (particle of clay and fine siltsize) Lacks mud and is grain supported
Grainstone
Mud sopported Grain sopported
Packstone
Lass than 10%grains
Mudstone More than 10%grains
Wakcstone
Tabel 1.2 Hubungan antara klasifikasi Dunham ,Wenworth ,Folk
Dunham Wentworth Folk
Mudstone
Wakstone
Packstone
Grinstone
Boundstone
crystalin Calcilutite
Calcisiltite
Calsilutite calcarenite
Calcarenite
Calsirudite calcarenite
Calsirudute Mierite
Mierite
Sparite
Sparite
Biolithite
crystalyn
Just For Fun
Wednesday, May 12, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment